10 Gejala Depresi Yang Mudah Dikenali Dan Cara Mengatasinya
Seperti apa gejala depresi?
Bagaimana ciri-ciri orang depresi?
Pertanyaan diatas sangat sering muncul di pikiran kita, karena memang setiap orang pasti mempunyai kemungkinan untuk mengalami stres dan depresi.
Ketika muncul pikiran atau perasaan negatif pada diri kita maka lama kelamaan bisa mempengaruhi kehidupan kita. Karena hal-hal tersebut bisa mengacaukan pekerjaan kita, hubungan kita, dan kesehatan kita.
Penyebab Depresi
Sebenarnya apa yang menjadi penyebab depresi tersebut?
Menurut National Institutes of Health yang menjadi penyebab depresi adalah gabungan dari beberapa faktor seperti faktor biologis, faktor genetik, faktor psikologis, dan faktor sosial. Banyak orang yang mengalami depresi karena mengalami kehilangan, perubahan kehidupan yang tidak menyenangkan, dan masih banyak lagi.
Kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan seseorang menjadi depresi seperti tiroid yang kurang aktif, penyakit jantung, dan kanker. Selain itu keadaan hormon yang tidak seimbang juga kabarnya bisa memicu depresi, misalnya ketidak seimbangan hormon setelah melahirkan dan pada masa menopause.
Menurut Victor Schwartz, MD penggunaan obat-obatan seperti obat penenang, obat tidur, dan obat tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab depresi. Victor mengatakan bahwa depresi merupakan suatu keadaan yang rumit dan kompleks, sehingga sangat sulit untuk memastikan apa penyebabnya.
Victor Schwartz, MD adalah petugas medis pada sebuah organisasi nirlaba di bidang kesehatan emosi bernama JED Foundation yang berbasis di New York City.
Gejala Depresi Akut Yang Butuh Pertolongan Segera
Menurut Peter Economou, PhD mendiagnosa terjadinya depresi tidaklah mudah. Karena kita tidak bisa melakukan tes yang langsung menghasilkan nilai positif atau negatif. Karena tidak ada variabel yang pasti untuk menilai depresi.
Untuk mendiagnosa depresi secara klinis, para dokter masih banyak yang menggunakan acuan dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang ditetapkan oleh American Psychiatric Association.
1. Merasa Sangat Sedih
Merasa sedih adalah hal yang biasa karena yang namanya hidup tidak selalu berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Namun jika kita merasakan kesedihan yang amat sangat lebih dari dua minggu atau saat orang lain merasakan bahwa sikap kita sudah mulai berubah maka ada kemungkinan kita telah mengalami depresi.
Kesedihan ada dua macam, yaitu kesedihan biasa dan depresi. Kesedihan biasa adalah hal yang umum dan tidak membahayan. Namun berbeda jika sudah masuk ke depresi. Bagaimana cara membedakan itu kesedihan biasa dan depresi?
Jika kesedihan tersebut sudah mengubah kepribadian kita, sikat kita, cara kita menjalani hidup, menyebabkan kita terjerumus narkoba, minum minuman keras, hidup menjadi berantakan, dan sejenisnya maka bisa dipastikan bahwa itu depresi.
Namun jika tidak merubah kepribadian kita maka itu hanya masuk kesedihan biasa. Jika kesedihan sudah mulai menggerogoti dan menghancurkan kehidupan kita maka kita harus segera mendatangi dokter untuk mencari jalan keluarnya. Karena bisa berbahaya jika dibiarkan begitu saja.
2. Minat Kesenangan Berkurang
Depresi juga mampu menghilangkan minat kita pada suatu kegiatan yang sebelumnya kita sukai. Jika kita sudah merasa tidak tertarik untuk melakukan interaksi sosial atau menghindari kegiatan fisik yang menyenangkan seperti makan maka itu artinya suasana hati kita sedang buruk.
Melakukan terapi psikis dan mengonsumsi obat depresi akan membantu kita untuk kembali menjadi diri sendiri.
3. Perubahan Berat Badan Yang Drastis
Pada Jurnal PLOS ONE yang diterbitkan pada tahun 2016 menyimpulkan bahwa ada hubungan antara obesitas dan depresi. Bukan hal yang aneh bagi orang depresi yang menemukan kenyamanan dengan cara makan dan sampai berlebihan. Karena memang banyak sekali makanan yang bisa meredakan stres.
Bahkan ada beberapa obat anti depresi yang bisa menyebabkan penambahan berat badan. Jadi pastikan kita menggunakan obat anti depresi yang paling tepat. Sedangkan cara terbaik untuk mengatasi depresi ringan sekaligus menjaga berat badan adalah dengan melakukan olahraga secara teratur.
4. Insomnia atau Hipersomnia
Gangguan tidur adalah salah satu ciri-ciri klinis dari depresi. Dr. Economou mengatakan bahwa pasien dia 95% mengalami gangguan tidur, entah itu yang mengalami depresi maupun yang hanya mengalami kesedihan biasa. Namun gangguan tidur khususnya insomnia harus segera kita atasi karena dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan kita. Untuk mengatasi insomnia kita bisa nengonsumsi obat insomnia atau menggunakan alat bantu tidur.
5. Merasa Gelisah
Salah satu ciri-ciri orang depresi adalah merasa gelisah. Jika kita merasakan kegelisahan, kita harus memikirkan seberapa besar kah rasa gelisah ini mengganggu kehidupan kita. Silakan kita tanyakan pada diri kita sendiri apakah gelisah mengganggu tidur atau konsentrasi kita.
Jika perasaan gelisah sudah sangat mengganggu kita dan sulit untuk dihilangkan maka jalan satu-satunya adalah dengan membawa ke dokter atau melakukan terapi kognitif. Bagi yang nengalami kegelisahan yang parah maka mengonsumsi obat antidepresan adalah pilihan yang paling tepat.
6. Merasa Lelah
American Psychiatric Association mencatat bahwa merasa lelah dan kehilangan energi adalah salah satu ciri-ciri depresi. Kelelahan dapat mengurangi kinerja kita di sekolah atau di tempat kerja. Itu juga dapat mengganggu hubungan sosial kita. Cara untuk mencegah terjadinya hal ini adalah melakukan diet sehat, tidur yang cukup, melakukan olahraga setiap hari, dan melakukan aktivitas di luar rumah.
Jika hal-hal diatas tidak bisa mengatasi rasa lelah dan tak berenergi maka kita harus konsultasi ke dokter. Dengan menggunakan obat antidepresan maka kita bisa mengurangi depresi dan mengembalikan energi yang sebelumnya seperti hilang.
7. Merasa Tidak Berharga
Perasaan tidak berharga dan putus asa adalah umum bagi orang yang mengalami depresi. Perasaan ini umumnya muncul akibat peristiwa kegagalan dalam hidupnya, namun yang harus kita perhatikan adalah bahwa banyak perasaan tidak berharga dan tidak berguna yang bersumber dari stres.
Perasaan stres yang lama terpendam di dalam pikiran dan ditambah dengan peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakan di dalam hidupnya akan memunculkan stigma. Stigma atau anggapan bahwa dirinya itu sangat tidak berharga dan tidak berguna.
8. Sulit Konsentrasi, Tidak Percaya Diri, dan Ragu-Ragu
Hilangnya rasa percaya diri membuat kita kesulitan dan ragu-ragu saat ingin memutuskan sesuatu. Jika kita tidak percaya diri bagaimana kita bisa membuat keputusan yang tepat? Ketika pikiran kita penuh dengan keraguan dan terjadi perang batin melawan keraguan, efeknya konsentrasi kita akan terganggu.
Sulit konsentrasi adalah masalah yang hampir selalu melanda orang yang mengalami depresi, jadi kita harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi ke psikiater.
9. Memikirkan Kematian atau Bunuh Diri
Orang yang mengalami depresi memiliki peluang lebih besar untuk melakukan bunuh diri atau memiliki dorongan untuk bunuh diri. Yayasan Jed Foundation mengatakan bahwa 2-3% penderita depresi berat meninggal karena bunuh diri. Penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri orang sebelum melakukan bunuh diri.
Sebelum melakukan bunuh diri biasanya orang tersebut berbicara tentang kematian, ingin mengakhiri hidup seseorang, menarik diri dari lingkungan, menutup diri, melakukan penyalah gunaan obat-obatan, dan memberikan barang-barang pribadi kepada orang lain.
10. Halusinasi
Jika kita berhalusinasi dengan mendengarkan sesuatu atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada berarti kita kemungkinan mengalami depresi psikotik. Depresi psikotik adalah tingkat depresi paling parah dari spektrum depresi.
Dalam kondisi ini seseorang beresiko tinggi untuk melakukan bunuh diri atau melakukan sesuatu yang berbahaya karena mereka didorong oleh khayalan. Dalam kondisi ini mereka sangat perlu untuk dirawat dengan obat antidepresan dan anti-psikotik.
Cara Mengatasi Depresi
Cara mengatasi depresi yang paling efektif dan umum dilakukan adalah dengan memberikan obat antidepresan. Obat antidepresan dapat menekan depresi dengan menghilangkan rasa cemas dan kekhawatiran yang berlebih.
Saat ini penggunaan obat antidepresan semakin meningkat. Bahkan ada yang rutin mengonsumsi obat antidepresan sampai 10 tahun karena tidak kunjung sembuh. Dengan penggunaan obat jangka panjang tersebut memang beresiko mendapatkan efek samping dari kesehatan.
Namun saat ini sudah banyak obat antidepresan yang memiliki efek samping ringan sehingga masih bisa ditoleransi. Jenis obat antidepresan yang paling sering digunakan saat ini adalah jenis SSRI (inhibitor reuptake serotonin selektif) dan SNRI (inhibitor reuptake serotonin dan norepinefrin).
Tentu saja obat-obatan tersebut harus melalui konsultasi dengan dokter ahli agar bisa dipilihkan obat yang paling tepat dan aman.
Sekian pembahasan tentang ciri-ciri depresi dan seluk beluknya. Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "10 Gejala Depresi Yang Mudah Dikenali Dan Cara Mengatasinya"